Isu Bubur Bayi yang terindikasi E. sakazaki
Posted 09.57 by .............hamba Indonesia........... in Labels: KesehatanHA IPB, Bogor. Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan rupanya masih penasaran dengan susu formula yang diduga mengandung bakteri Enterobacter Sakazakii (E-Sakazakii). Untuk memastikan hasil penelitian adanya susu berbakteri tersebut, kemarin, gubernur mendadak ke Kampus IPB Dramaga meminta penjelasan langsung dari para peneliti.
Selama satu jam lebih Danny bersama rombongan mendengarkan penjelasan peneliti mengenai bakteri E-Sakazakii yang meresahkan tersebut. Dia didampingi Walikota Bogor Diani Budiarto, Rektor IPB Herry Suhardianto dan para peneliti IPB.
Peneliti IPB Sri Estuningsih mengatakan, bakteri E-Sakazakii sangat berbahaya bagi kesehatan bayi, khusunya yang lahir prematur. Karena dapat menyebabkan kerusakan mulai pencernaan hingga sel syaraf otak, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Menurutnya, penelitian awal terhadap susu bayi dilakukan tahun 2003. Saat itu diambil sampel susu yang dalam kemasannya tertera waktu kadaluarsa yang masih lama. Kemudian saat penelitian tahun 2004, sampel susu diambil pada tahun yang sama, yakni diproduksi sebelum Agustus. Begitupula penelitian tahun 2006, sampel yang diambil adalah susu dan produk makanan bayi sekitar April 2006.
Kendati E-Sakazakii sangat berbahaya, namun kata Sri dapat dihindari dengan mengikuti prosedur cara menyajikan susu yang benar. Pertama, susu dipanaskan hingga mencapai 72 derajat kemudian didinginkan selama 15 menit, dikocok dan diminumkan.
“Kita tidak mungkin menyebutkan merek susu-nya tapi semua merk susu punya potensi yang sama. Tapi selama penyajiannya benar, bakteri ini tidak berbahaya,” ungkap Sri di hadapan Gubernur.
Selain Sri, peneliti lainnya, Ratih Dewanti juga menjelaskan bahwa bakteri E-Sakazakii pada susu formula tidak berbahaya bila masyarakat dapat melakukan penyimpanan dan pembuatan secara benar.
Usai pemaparan, Gubernur meminta masukan peneliti IPB untuk menjelaskan kepada masyarakat mengenai bahaya E-Sakazakii, menyusul berbagai aksi dan protes dari masyarakat yang menilai pemerintah apriori dan tidak tegas. “Masyarakat ini sudah sangat cemas dan resah dengan isu E-Sakazakii, karena menyangkut makanan bayi,” ujarnya.
Gubernur meminta isu ini jangan berlarut-larut karena akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Pemprov Jabar akan bekerjasama dengan IPB melalui dinas kesehatan untuk melakukan sosialisai mengenai penyajian formula susu agar aman dan terhindar dari bakteri E-Sakazakii. “Saya puas dengan penjelasn IPB dan ke depan kami akan membuat sosialisasi kepada masyarakat agar mengerti dan tidak resah lagi,” ujarnya.
Sosialisai itu akan ditempuh dengan membuat poster-poster dan pesan-pesan kesehatan. Nantinya poster itu akan disebarkan ke setiap daerah di Jawa Barat. Poster tersebut akan menjelaskan bagaimana menyajikan susu formula agar aman dikonsumsi bayi.
Pemprov pun akan segera membuat kerjasama dengan IPB untuk mensosialisasikan rencana itu. “Kita sudah dapatkan kepastian dari kasus bakteri E-Sakazakii yang telah diteliti ahli IPB. Kita akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam waktu seminggu,” pungkasnya.(dra/pkl3)
sumber : situs alumni IPB.
0 comments:
Posting Komentar
Berikan Kommentar anda disini..